Kamis, 14 Agustus 2008
JUARA LOMBA AJANG KREASI PELAJAR
Tingkat SMA/MA/SMK
Lomba Cipta Cerpen
Juara 1 MAS Hifal
Akhir sebuah Persahabatan
Oleh : Barokah
Juara 2 SMA Al Irsyad
Aku Pasti Bisa
Oleh :Suciana Nurul Huda
Juara 3 SMKN 02
Ketika Dyah ingin Sekolah
Oleh : Fusnahul Fitriani
Lomba Menulis Essay
Juara 1 SMA Al Irsyad
Seandainya aku jadi Menteri Pendidikan
Oleh : Indah Makarima
Juara 2 MA KH Syafi'i
Seandainya aku jadi Menteri Pendidikan
Oleh : Nusaibah Hariyati
Juara 3 MAS Hifal Ujian Nasional
Antara Kejujuran dan Kelulusan
Oleh : Khusniyah
Lomba Kliping Pendidikan
Juara 1 MAS Hifal
Yan Lucky Aditya
Barokah
Yuafi Ni'amah
Juara 2 SMU Islam
Meri Rizki Firdana
Khizanaturrohmah
Dimas Baroq
Juara 3 SMA Al Irsyad
Lomba Pidato Bahasa Inggris
Juara 1 SMA N 02
Hadyan Tamimi
Juara 2 SMU Hasyim Asy'ari
M. Rif'an Maulana
Juara 3 SMU Hasyim Asy'ari
Riska Naila Khusna
Tingkat SMP/MTs
Lomba Cipta Cerpen
Juara 1 SMP Al Irsyad
Ingin Ku Menggapai Bintang
Oleh : Salsabila Lukman Makarim
Juara 2 SMP Al Irsyad
Akhir Kebencian
Oleh : Syauqina Sabila
Juara 3 MTs Ribathul Muta'alimin
Bahasa Inggrismu payah, Irfan
Oleh : Imroatul Maftukhah
Lomba Menulis Essay
Juara 1 SMP Islam YPI
Seandainya aku jadi Menteri Pendidikan
Oleh : M. Khoirul Rohman
Juara 2 MTs Hifal
Seandainya aku jadi Menteri Pendidikan
Oleh : Mirqotul Janah
Lomba Kliping Pendidikan
Juara 1 MTS Ribathul Muta'alimin
Ahdyati Zulfa Tria
Juara 2 SMP Al Irsyad
Alif Habibillah
Juara 3 SMP N 05
I'anatul Ulya
Lomba Baca Puisi
Juara 1 SMP N 12
Suci Yuliani
Juara 2 MTs IN
M Irkham Fanani
Juara 3 SMP Al Irsyad
Nazha F Sungkar
Rabu, 06 Agustus 2008
Sekilas Tentang IPNU
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (disingkat IPNU) adalah badan otonom Nahldlatul Ulama yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU pada segmen pelajar dan santri putra. IPNU didirikan di Semarang pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H/ 24 Pebruari 1954, yaitu pada Konbes LP Ma’arif NU. Pendiri IPNU adalah M. Shufyan Cholil (mahasiswa UGM), H. Musthafa (Solo), dan Abdul Ghony Farida (Semarang).
Ketua Umum Pertama IPNU adalah M. Tholhah Mansoer yang terpilih dalam Konferensi Segi Lima yang diselenggarakan di Solo pada 30 April-1 Mei 1954 dengan melibatkan perwakilan dari Yogyakarta, Semarang, Solo, Jombang, dan Kediri.
Pada tahun 1988, sebagai implikasi dari tekanan rezim Orde Baru, IPNU mengubah kepanjangannya menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama. Sejak saat itu, segmen garapan IPNU meluas pada komunitas remaja pada umumnya. Pada Kongres XIV di Surabaya pada tahun 2003, IPNU kembali mengubah kepanjangannya menjadi “Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama”. Sejak saat itu babak baru IPNU dimulai. Dengan keputusan itu, IPNU bertekad mengembalikan basisnya di sekolah dan pesantren.
Visi IPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk mewujudkan visi tersebut, IPNU melaksanakan misi: (1) Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi; (2) Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa; (3) Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah; (4) Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.
Sebagai salah satu perangkat organisasi NU, IPNU menekankan aktivitasnya pada program kaderisasi, baik pengkaderan formal, informal, maupun non-formal. Di sisi lain, sebagai organisasi pelajar, program IPNU diorientasikan pada pengembangan kapasitas pelajar dan santri, advokasi, penerbitan, dan pengorganisasian pelajar.
Kini IPNU telah memiliki 33 Pimpinan Wilayah di tingat provinsi dan 374 Pimpinan Cabang di tingkat kabupaten/kota. Sampai dengan tahun 2008, anggota IPNU telah mencapai lebih dari 2 juta pelajar santri yang telah tersebar di seluruh Indonesia.